Selalu ada waktu untuk menulis. Selain untuk menuangkan ekspresi, menulis juga untuk berbagi informasi dan menjadikan hidup lebih produktif. Siapapun yang menulis, di situ ada angin segar, harapan, dan semangat dalam menelurkan karya. Karena itu, dalam pengumumannya 23 Januari 2023, Tempo Indonesiana sebagai blog jurnalisme publik memberikan apresiasi kepada “penulis produktif dan popular tahun 2022” (simak:
Dan hasilnya, terpilih sebagai “Penulis
Terproduktif 2022 – Tempo Indonesia” adalah Syarifudin Yunus dengan 388 artikel
selama tahun 2022. Dengan capaian itu, Syarifudin Yunus yang juga Pendiri TBM
Lentera Pustaka di Bogor, Dosen Universitas Indraprasta PGRI, dan Direktur
Eksekutif Asosiasi DPLK berarti mampu menulis 1,06 artikel per hari sepanjang tahun 2022. Berbagai topik
yang sering ditulisnya antara lain: taman bacaan dan gerakan literasi, dana pensiun,
pendidikan, dan esai kehidupan. Sebuah contoh produktivitas dalam menulis di
blog jurnalisme publik.
Tempo
Indonesia pun memberi apresiasi kepada penulis terpopuler per rubrik (berdasarkan jumlah klik) di
bidang Pilihan
Editor, Analisis, Peristiwa, Urban, Fiksi, Hiburan, Humaniora, Pendidikan, dan Olahraga. “Tempo Indonesia memberi apreasisi ini untuk menambah
arti perjalanan kepenulisan sahabat semua, khususnya kepada para penulis yang
paling produktif berkarya di Indonesiana, serta tulisan-tulisan terpopuler
setiap rubrik (paling banyak dibaca) sepanjang 2022” ujar situs Tempo
Indonesiana.
Sebagai pegiat literasi dan aktivis penulisan,
Syarifudin Yunus pun menyambut baik apreasisi dari Tempo Indonesiana. Karena
menulis bagi siapapun mampu menjadi media pembelajaran yang baik, di samping sarana
untuk meningkatkan kemampuan dalam berbahasa dengan baik dna efektif. Maka
menulis harusnya dibiasakan oleh sioapapun, sebagai penyeimbang aktivitas
berbicara dan bergawai ria.
“Menulis, apapun kontennya
memang tidak ada ruginya. Berbagi informasi dan praktik baik kepada banyak
orang. Selain bisa menjadikan cara berpikir lebih tertib dan realistis, menulsi
mampu menghibur penulis dan pembacanya. Jadi, kenapa tidak menulis?” ujar Syarifudin
Yunus dalam rilisnya.
Tempo Indonesiana pun menyampaikan terima kasih
sebesar-besarnya kepada semua penulis atas kepercayaannya untuk menyiarkan melalui
karya di platform Indonesiana. Karena menulis, apapun bentuknya, adalah
karya keabadian. Akan tetap tersimpan dan boleh jadi akan terus memberikan
faedah kepada siapa pun sampai kapan pun.
Hingga
kapanpun, menulis bukan hanya persoalan kata-kata. Tapi ada pesan dan hikmah di
balik sebuah tulisan. Selamat menulis #PegiatLiterasiMenulis #TamanBacana #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar