Di era media sosial sekarang, banyak orang bijak sebatas kata-kata. Tapi tidak bijak dalam perbuatan atau tindakan. Ngomongnya jago tapi aksinya kosong. Hingga lupa, bahwa ucapan itu tidak lebih baik daripada perbuatan. Makanya ada istilah, ubah niat baik jadi aksi nyata. Agar baik itu bukan hanya omongan tapi perbuatan.
Sejatinya,
omongan itu harus dibuktikan, Bukan hanya ucapan belaka. Karena tindakan adalah
realisasi dari niat dan omongan. Untuk apa banyak omong bila tidak ada yang
dikerjakan. Segala rupa diomongin. Soal negara, soal kandidat presiden, sampai
urusan orang lain pun diomongin. Terus, apa yang sudah dilakukan? Agar negaranya
bisa lebih baik, agar lingkungannya jadi lebih keren.
Jadi pesannya
sederhana. Jika tindakan atau perbuatan tidak sesuai dengan kata-kata, lebih
baik tidak usah omong apa-apa. Diam lebih baik daripada banyak bicara tanpa
aksi. Ajarannya itu, dikerjakan lebih bagus daripada diucapkan dengan baik. Tapi
sayang, hari ini banyak orang hanya mampu berkata-kata. Tanpa bisa bertindak
untuk untuk membuktikannya.
Semangat
untuk selalu bertindak itulah yang selalu direalisasikan di Taman Bacaan Masyarakat
(TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Demi tegaknya tradisi baca
dan budaya literasi masyarakat. Enam hari dalam seminggu selalu melayani
program literasi. Mulai dari hari Minggu (Taman bacaan dan berantas buta aksara),
Selasa (kelas prasekolah), Rabu (taman bacaan), Kamis (berantas buta aksara dan
kelas prasekolah), Jumat (taman bacaan), dan Sabtu (koperasi simpan pinjam dan rapat
wali baca). Dari awalnya hanya menjalankan 1 program (taman bacaan), kini
setelah 5 tahun berdiri, TBM Lentera Pustaka menjalankan 13 program literasi
yang terdiri dari: 1) TABA (TAman BAcaan) dengan 130 anak pembaca aktif
dari 3 desa (Sukaluyu, Tamansari, Sukajaya), 2) GEBERBURA (GErakan BERantas
BUta aksaRA) dengan 9 warga belajar, 3) KEPRA (Kelas PRAsekolah) dengan 26 anak
usia prasekolah, 4) YABI (YAtim BInaan) dengan 14 anak yatim yang disantuni dan
4 diantaranya dibeasiswai, 5) JOMBI (JOMpo BInaan) dengan 12 jompo usia lanjut,
6) TBM Ramah Difabel dengan 2 anak difabel, 7) KOPERASI LENTERA dengan 30 kaum
ibu agar terhindar dari jeratan rentenir dan utang berbunga tinggi, 8) DonBuk
(Donasi Buku), 9) RABU (RAjin menaBUng), 10) LITDIG (LITerasi DIGital) untuk
mengenalkan cara internet sehat, 11) LITFIN (LITerasi FINansial), 12) LIDAB
(LIterasi ADAb), dan 13) MOBAKE (MOtor BAca KEliling). Tidak kurang 250 orang
pengguna layanan TBM Lentera Pustaka setiap minggunya berada di taman bacaan.
Taman
bacaan tidak bisa dibesarkan oleh omongan. Tapi harus dilakukan dan dikerjakan,
apapun yang menjadi aktivitasnya. Karena di taman bacaan dan gerakan literasi, tindakan
jauh lebih berarti daripada kata-kata. Seperti orang yang jatuh cinta,
terkadang pelukan lebih berarti daripada sekadar kata-kata. Agar jangan bijak hanya kata-kata. Tapi jadilah bijak dalam
perbuatan.
Literat
itu ketika tindakan lebih baik daripada omongan. Ukan omongan justru berbeda
dengan yang dilakukan. Jadi bertindaklah sekarang, asal bermanfaat untuk orang
lain. Dan percayalah, lidah tidak akan pernah menyelesaikan
apapun. Salam literasi #BacaBukanMaen
#TamanBacaan #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar