Dalam rangka memperingati Bulan Bahasa “Lingua Fest V”, SMP Pangudi Luhur Jakarta menggelar seminar bertajuk “Bijak dalam Sosial Media untuk Mewujudkan Eksistensi Diri” yang diikuti 459 siswa kelas 7,8, dan 9 secara offline hari ini (19/10/2022). Dibuka oleh Bruder Valentinus Vembriyanto, FIC (Kepala SMP Pangudi Luhur Jakarta), seminar ini bertujuan untuk memberi edukasi akan pentingnya sikap bijak dalam bermedia sosial, di samping sebagai realisasi dari program Merdeka Belajar.
Tampil sebagai Narasumber, Syarifudin Yunus (Dosen Unindra dan
Pegiat Literasi TBM Lentera Pustaka) yang memaparkan pentingnya siswa SMP Pangudi
Luhur agar terhindar dari dampak negatif media sosial, di samping dapat
berbahasa lebih santun di media sosial. Karena itu, para siswa harus tahu apa
yang boleh dan tidak boleh di media sosial. Intinya, perlu sikap bijak agar
media sosial tidak menjadi masalah. Tidak sembarangan posting dan tidak mudah
menyebarkan hoaks.
“Kami memandang pentingnya sikap bijak siswa dalam bermedia sosial.
Apalagi setelah belajar online selama 2 tahun. Maka SMP Pangudi Luhur perlu mengingatkan
siswa untuk hati-hati dalam memainkan media sosial. Agar paham etika dan aturan
yang berlaku sehingga tidak jadi masalah” ujar Bruder Valentinus Vembriyanto,
FIC (Kepala SMP Pangudi Luhur Jakarta) didampingi Alfonsus Rinardi Rintardo,
S.Pd. (Ketua Panitia) dan Siti Khomariyah, S.Pd. (Koordinator Literasi).
Syarifudin Yunus pun melakukan survei singkat ke siswa SMP Pangudi
Luhur, yang hasilnya 97% siswa menggunakan media sosial dengan komposisi
Instagram 35%, twitter 20%, tiktok 20%, youtube 15%, WA 7%, dan facebook 3%.
Oleh karena itu, para siswa diimbau berhati-hati dalam menggunakan media
sosial. Media sosial sebaiknya digunakan untuk aktivitas yang positif dan
bermanfaat, bukan untuk membully, membenci atau provokasi.
Maka untuk menjadikan media sosial
sebagai sarana eksistensi diri harus digunakan secara positif, selalu
menebarkan hal yang bermanfaat, menghindari hoaks, terbebas dari unsur SARA,
dan selalu bijak dalam bermedia sosial. Agar para siswa terhindar dari dampak negatif
media sosial, seperti depresi, konten negatif, permusuhan,
individualis, lupa waktu, dan pemalas.
“Saya sangat apresiasi SMP Pangudi Luhur yang peduli mengingatkan
pentingnya sikap bijak di media sosial. Di era digital sekarang, para siswa memang
harus diedukasi agar terhindar dari konten negatif media sosial. Sehingga siswa
mampu memilah dan memilih informasi yang positif” kata Syarifudin Yunus, Dosen
Unindra dan Pegiat Literasi TBM Lentera Pustaka dalam pemaparannya.
Sebagai konklusi dari seminar Lingua Fest V ini, para siswa SMP
Pangudi Luhur menyepakati akan pentingnya sikap bijak bermedia sosial. Berhati-hati
dalam mem-posting apapun agar berdampak positif dan bermanfaat. Sebagai
cerminan tingkat literasi siswa yang lebih baik di masa mendatang. Salam
literasi #SMPPLJkt #SeminarMediaSosial #PangudiLuhur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar