Saat ditanya seseorang. Tentang apa artinya hidup bahagia?
Agak
sulit menjawabnya. Tapi banyak orang mendambakan hidup bahagia. Karena bahagia
didefinisikan seperti “emas”. Bersinar mewah, bergengsi dan mahal harganya. Bahkan
tidak sedikit orang yang berperilaku seperti emas. Seakan berharga dan menyilaukan.
Banyak
yang lupa. Emas memang mahal. Tapi sejatinya, untuk apa jadi “emas” bila tidak
bermanfaat untuk orang lain. Bukankah emas hanya dipakai pemiliknya? Lalu, apa manfaatnya
bagi yang melihatnya? Untuk apa sukses dalam karier, wajahnya cantik. Bila tidak
bermanfaat untuk orang lain. Jadi jelas, bahasia itu bukan seperti emas.
Jadi
bahagia itu seperti apa?
Bahagia
itu cukup seperti tanah. Tanah yang tidak berkilau tapi tempat berpijak siapa
pun.
Tanah,
tempat tumbuhnya mawar yang indah. Tempat tumbuhnya pepohonan dan buah-buahan. Bahkan
sejelek-jeleknya tanah. Mampu rumput dan tanaman luar sekalipun. Tanah memang
sederhana. Tapi tugasnya mulia, hanya menumbuhkan dan menghidupkan apapun yang
di atasnya.
Maka
bahagia itu, bukan tentang apa yang kita punya. Seberapa hebat harta, jabatan
atau pangkat kita. Tapi bahagia itu soal seberapa manfaat kita bagi orang lain.
Seperti di taman bacaan, pasti tidak ada kemewahan seperti emas. Tapi taman bacaan
ibarat tanah. Selalu bertekad menumbuhkan tradisi baca dan budaya literasi
anak-anak. Agar mereka bisa hidup di masa depan berkat ilmu dan pengetahuan,
dari buku-buku yang dibacanya.
Bahagia
itu bukan kesuksesan, bukan kekayaan. Bukan pula kepintaran.
Untuk
apa sukses, bila tidak bermanfaat bagi sesama. Untuk apa kaya, bila tidak mau
berbagi kepada orang membutuhkan. Dan untuk apa pintar, bila tidak mau berbagi
ilmu dan memberi inspirasi bagi lingkungan sekitarnya. Sejatinya, hidup bahagia
itu tentang seberapa manfaat kita untuk orang lain?
Hidup bahagia itu gampang.
Jadilah yang terbaik dan menebar manfaat. Karena harta terbaik itu yang
disedekahkan. Ilmu terbaik itu yang diajarkan. Ibadah terbaik itu yang
diikhlaskan. Dan manusia terbaik itu yang bermanfaat untuk manusia lainnya.
Maka raihlah bahagia. Untuk
selalu belajar bukan karena ingin menjadikan diri baik, tapi juga bermanfaat. Sukses,
kaya, dan pintar tapi tidak bermanfaat, untuk apa? Salam literasi #KampanyeLiterasi #TamanBacaan
#TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar