Dulu ada kisahnya. Dinukilkan Bukhari dan Muslim dari Ibnu Umar. Saat tiga orang soleh melakukan perjalanan, mereka didera hujan deras. Lalu berlari dan berlindung di sebuah gua di kaki gunung. Namun, tiba-tiba sebuah batu besar jatuh dan menutup pintu gua. Batu yang amat besar dan berat hingga sulit dipindahkan. Mereka tidak akan mampu keluar, kecuali dengan pertolongan Allah.
Maka salah satunya
berkata, “Pikirkanlah amalan saleh yang pernah kalian kerjakan karena Allah.
Kemudian, berdoalah kepada Allah dengan amalan baik itu. Mudah-mudahan, Allah
menyingkirkan batu itu dari kita.”
Lantas, mereka berpikir
dan mengingat amalan baiknya dengan niat tulus kepada Allah. Mereka bertawasul
dan menjadikan amalan baik sebagai perantara dikabulkannya doa.
Orang saleh pertama
bertawasul tentang amalan baktinya kepada orang tua. Ia secara rutin memberikan
susu kepada kedua orang tuanya lebih dahulu, baru kemudian anak dan istrinya.
Anak yang berbakti kepada orang tua dalam keadaan apapun. Lalu ia berdoa, “Ya
Allah, aku melakukan bakti kepada orang tua karena Engkau. Maka bukakanlah dari
batu ini satu celah untuk kami agar dapat melihat langit,” katanya meminta
kepada Allah. Akhirnya, batu yang menutup rapat pintu gua itu pun terbuka
sebuah celah.
Mengelola dan
membangun tradisi baca di taman bacaan pun sebuah amalan baik. Hanya sekadar
memberi akses bacaan kepada anak-anak. Mengajai kebaikan dan pentingnya membaca
buku. Selalu istiqomah berkiprah di taman bacaan. Niat karena Allah dan
dibuktkan dengan kegiatan dan perilaku baik. Sekalipun tantangan dan cobaan di
taman bacaan sangat besar. Biarkanlah, asal tetap berperilaku baik. Agar
menjadi amalan baik para pegiat literasi. Taman bacaan adalah amalan, selain
cara sederhana dalam menebar kebaikan.
Maka, jangan remehkan
tiap amal kebaikan apa pun meski kadarnya sederhana. Walau hanya mengelola
taman bacaan seperti TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor. Sekalipun
banyak rintangan, banyak cobaannya.
Prinsipnya pun
sederhana. Siapapun bila menginginkan keberkahan dan keberuntungan dalam
hidupnya. Maka tanamkan kebaikan demi kebaikan, ketulusan demi ketulusan.
Seperti aktivitas di taman bacaan. Atau mengajarkan kaum ibu yang buta askari.
Insya Allah, keberkahan dan keberuntungan itu akan datang karena anugerah
Allah.
Kalau ingin
memelihara kupu-kupu. Jangan tangkap kupu-kupunya. Karena pasti ia akan terbang. Tetapi
tanamlah bunga. Maka kupu-kupu akan datang sendiri dan membentangkan
sayap-sayapnya yang indah. Bahkan bukan hanya kupu-kupu yang datang. Tapi
kawanan yang lain pun datang; lebah, capung, dan lainnya juga akan datang.
Semua jadi lebih indah.
Tetaplah berbuat baik
dengan tulus karena-Nya. Agar esok jadi pelajaran. Bahwa kebaikan yang pernah
diperbuat bisa jadi media meminta pertolongan kepada Allah SWT. Salam literasi.
#TBMLenteraPustaka #TamanBacaan #GerakanLiterasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar