Cinta terbesar seorang ayah ada pada sosok anak perempuannya…
Seperti
tidak pernah bosan saya menulis kalimat indah itu, Sebagai ekspresi tanda cinta
kepada sang inspirator, Farah Gammathirsty Elsyarif. Anak perempuan yang sederhana namun selalu
menginspirasi.
Hari
ini, tepat 13 Agustus 2020, sang inspirator berulang tahun ke-13. Sebuah momen
penting yang harus dituliskan. Akibat memanjangnya wabah Covid-19 di bumi
Indonesia. Apalagi sang inspirator sudah enam bulan berdiam di rumah. Di
penghujung kelas 1 SMP hingga naik kelas 2 SMP.
Malam ini,
selepas makan bersama, ada seuntai nasihat yang pantas saya sematkan ke keningnya.
Sebagai kecupan indah seorang ayah untuk anak perempuannya. Agar kelak menjadi
pijakan dalam menemani perjalanan sang inspirator menuju masa remaja di era
digita. Agar tetap menjadi dirinya sendiri, tetap bersahaja di tengah gemerlap dunia.
Ini hanya soal cara. Seorang ayah yang ingin terus menenun
jaring cinta kepada si buah hati. Farah, begitu panggilannya. Anak perempuan
yang paling bontot, adik dari dua lelaki dewasa Farid dan Fahmi. Karena anak
perempuan bukan hanya amanah. Tapi anugerah yang patut disyukuri siapapun.
Maka
di hari lahir sang inspirator ke-13, Farah Gammathirsty Elsyarif.
Memang
tidak ada kado spesial untuknya Selain sebait doa seorang ayah; secara tulus dan
ikhlas. Agar selalu sabar dan sholat. Sebagai tanda ingat kepada Allah SWT, Sang
Maha Penguasa. Tetap istiqomah dalam kebaikan dan kebijakan. Karena bahagia dan
suksesnya anak manusia, adalah saat dekat dengan-Nya. Bukan dekat dengan yang
lainnya.
Apapun
kondisimu, Nak. Jangan pernah memandang rendah dirimu sendiri. Biarkan orang di
luar sana yang berprasangka. Karena kita tidak pernah bisa menghalaunya. Tapi
kita hanya bisa membuktikan melalui ikhtiar dan doa. Maka bersikaplah dalam
hidup. Bahwa yang baik itu kerjakanlah. Tapi yang buruk perlahan hancurkanlah. Karena
sikap itu modal penting untuk menatap masa depan dengan penuh optimisme.
Maka
Nak, renungkanlah dalam hidup.
Jadilah
manusia yang berhasrat kuat untuk mewujudkan cita-cita mulia. Agar tidak
tenggelam dalam angan-angan dunia semata. Jadilah manusia yang terus belajar
untuk tampil apa adanya. Agar mampu berdiri di tengah badai kehidupan dan
mengasihi mereka yang tidak berdaya. Jadilah manusia yang berhati bersih dan
bercita-cita tinggi. Agar sanggup memimpin dirimu sendiri, sebelum diberi
kesempatan memimpin orang lain. Dan jadilah manusia yang cukup kuat untuk tahu
kelemahanmu. Agar berani menghadapi apapun yang terjadi pada diri sendiri,
bukan pada orang lain.
Bersungguh-sungguhlah dalam ikhtiar dan doa. Namun tetap berpijak pada
realitas, bukan mimpi. Kerjakan yang baik dan bisa dilakukan, jangan pernah
meratapi keadaan. Karena itru bukanlah solusi.
Ke
depan, ada suka dan duka. Ada tawa dan tangis. Bahkan ada mudah dan susah.
Keadaan yang akan datang silih berganti. Maka hadapilah atas bimbingan-Nya.
Insya Allah, segalanya akan sirna. Tetaplah rendah hati dalam hidup, tetaplah
sederhana dan bersahaja. Dan tetaplah bijak dalam setiap sikap dan tindakan.
Sambil tetap berpegang di jalan-Nya.
Sebentar lagi masa remaja itu pergi. Berganti masa dewasa yang penuh
tipu daya. Maka tetaplah eling lan waspada. Agar cita rasa cinta itu tetap membahana
di antara kita. Aromanya pun mampu menembus ke lidah hingga ke hati.
Maka hari ini dan esok. Jalanilah
semuanya dengan sepenuh hati. Lalu berpeganglah pada Allah dulu, Allah lagi,
dan Allah terus. Maka kamu pun berhak menggapai anugerah-Nya yang luar biasa.
Selamat
ulang tahun Farah Gammathirsty Elsyarif. Semoga selalu sehat, berkah, dan bersyukur.
Insya Allah Abi dan Ibu serta Kak Farid dan Kak Fahmi akan selalu ada menemanimu.
@Jakarta, 13 Agustus 2020.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar