Nak, di penghujung tahun ini tetaplah
bergandengan tangan.
Gandengan tangan, menggenggam tangan satu
sama lainnya. Itu sudah cukup bermakna.
Walau hari ini selalu ada banyak tafsir
tentang gandengan tangan? Entah kenapa …
Gandengan tangan.
Ada yang bilang lagi pacaran, ada yang
bilang sebagai tanda kasih sayang. Mungkin juga tanda cinta. Tapi satu yang
paling lazim, bergandengan tangan pasti antara cowok dan cewek. Seperti kamu
dan adikmu, yang selalu bergandengan tangan saat jalan di muka umum.
Gandengan
tangan itu sah-sah saja, Nak.
Sejauh atas niat yang tulus. Atau ingin
menunjukkan kasih sayang. Bahkan rasa cinta sekalipun. Intinya, bergandengan
tangan bila terjadi secara alamiah itu tanda ada koneksi, ada harmoni. Walau
belakangan, ada juga orang yang “bergandengan tangan” sebagai wujud formalitas dalam
sebuah relationship.
Tapi ingat Nak, gandengan tangan; genggaman tangan.
Bukanlah tanda “selalu” saling terikat. Apalagi tidak mau
lepas satu sama lainnya. Karena gandengan tangan bukan berarti kita harus mencurahkan seluruh hidup kepada orang
yang dicintai. Itu tidak bagus, terlalu berlebihan dan malah bisa berdampak
buruk. Bukan pula posesif atau insecure.
Gandengan tangan, apa adanya saja, adalah anugerah Allah SWT. Momentum untuk
saling melindungi, saling menghargai untuk menggapai “arah dan tujuan” yang
sama.
Karena dengan bergandengan tangan Nak; kamu makin
paham arti kebersamaan, untuk tidak memaksakan kehendak pribadi. Tapi untuk
“jalan bersama” bukan jalan masing-masing. Agar lebih mudah mencapai tujuan bersama
sekalipun di tengah perbedaan.
Karena
perbedaan, sekalipun kalian adik-kakak, pasti ada. Berbeda itu anugerah, tidak
sama satu sama lainnya itu kodrat. Namun dengan tetap bergandengan tangan, tiap
perbedaan dapat dicari “titik temu”. Persis seperti yang dialami Negara ini,
yang sedang hingar-bingar akibat pilpres nanti. Biarlah perbedaan itu jadi “aset
besar” untuk saling melengkapi satu sama lainnya. Sambil tetap berjalan
bersama-sama menuju tujuan yang lebih mulia, yang lebih besar.
Maka di saat kalian bersama, tetaplah bergandengan
tangan Nak.
Karena di negeri yang baik dan indah ini, jangan
pernah berniat menghapus air mata dengan tisu. Tapi hapuslah dengan genggaman
tangan yang kalian punya, untuk selalu bergandengan tangan.
Bergandengan
tangan-lah.
Agar kita
tetap bisa melihat “kelemahan” dari semua yang kita cintai. Agar kita tetap
bisa melihat “kelebihan” dari semua yang kita benci. Agar tetap objektif dan
transparan.
Ingat Nak, ujian
tersulit dalam kebersamaan dan harmoni itu hanya satu. Yaitu, tetap bergandengan
tangan walau tidak sepakat …
Dan yang paling penting
Nak, jangan gandengan tangan dengan sesama jenis. Apalagi gandengan tangan cuma
kelingking doang... karena itu aneh.
Ini hanya pesan akhir
tahun dari seorang ayah untuk anak-anaknya.
Selamat bergandengan
tangan, Nak. SELAMAT TAHUN BARU 2019.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar