Wisata Literasi di Kaki Gunung
Salak; Liburan Sambil Membaca
Adalah fakta di Indonesia, orang tua mengizinkan
anaknya menghabiskan waktu minimal 4,5 jam sehari untuk bermain gawai atau
gadget. Kondisi ini, tentu akan berdampak buruk terhadap tradisi belajar dan
membaca anak-anak. Gawai bisa jadi akan menjadi “orang tua” pertama anak-anak
Indonesia di masa depan. Sungguh, menjadi realitas yang mengenaskan.
Berangkat
dari kenyataan itu, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka saat ini
sedang mempelopori beroperasinya Wisata Literasi Lentera Pustaka yang terletak
di Desa SUkaluyu Kaki Gunung Salak, Kec. Tamansari Bogor. Melalui wisata
literasi ini, anak-anak dan orang tuanya dapat berwisata sambil membaca dengan
cara yang menyenangkan dan mencerdaskan. Membaca di sungai, di kebun, di
gunung, bahkan di jalanan sambil berinteraksi dengan ratusan anak-anak TBM
Lentera Pustaka. Liburan sambil membaca buku, itulah spirit Wisata Literasi
Lentera Pustaka.
"Wisata literasi itu sangat
erat kaitannya dengan edukasi dan pendidikan karakter anak. Buku bacaan menjadi
landasan penting dalam wisata literasi Lentera Pustaka. Nantinya, setiap
wisatawan akan melakukan perjalanan literasi dengan membaca 1 buku secara
tuntas, di samping dapat berfoto di spot-spot menarik yang disediakan” ujar Syarifudin Yunus, Kepala Program TBM
Lentera Pustaka.
Wisata literasi di Kaki Gunung
Salak Bogor ini dikembangkan sebagai kepedulian dan alternatif wisata yang
tidak hanya menghabiskan waktu semata. Tapi liburan yang berkualitas dan dapat
menambah pengetahuan anak melalui buku bacaan. Melalui perjalanan literasi yang
dialami, anak-anak pun akan terpacu memiliki karakter yang positif, seperti
peduli terhadap alam, menjaga kebersihan sungai, bercocok tanam, berekspresi
bebas di alam, hingga interaksi sosial plus membentuk kebiasaan membaca dan
menulis.
“Membaca
saat ini sangat penting dan tidak boleh punah. Wisata literasi ini,
mengharuskan anak-anak mengalami, meresapi, dan mentransformasikan bacaan ke
dalam dirinya. Karena membaca bukan hanya kebiasaan. Tapi hasil dari pengalaman.
Dengan metode metaforma, anak-anak dituntut untuk menyesuaikan diri dengan
bacaan dan alam. Agar dapat diterapkan dalam kehidupan. Mereka akan melampaui
(meta) pemindahan (forma) agar paham dan lebih peduli” tambah Syarifudin Yunus.
Beberapa momen Wisata Literasi Lentera Pustaka di
Desa Sukaluyu Kaki Gunung Salak Bogor, antara lain:
1. Spot "TBM Lentera Pustaka" untuk mengembangkan kepekaan sosial melalui interaksi
dengan anak-anak sebaya dalam membaca buku, bercerita dan berdialog.
2. Spot "Baca Puisi" dan "Baca
Cerpen" untuk ruang
ekspresi diri di alam terbuka sambil membaca puisi atau cerpen, sesuai dengan
gaya masing-masing.
3. Spot
"Baca di Sungai" untuk menanamkan cinta kepada lingkungan di aliran
Sungai Ciherang yang bening dan dingin sambil berfoto di spot "meja
kursi bambu", spot "sepeda jengki jengkang", spot
"batu membaca", spot "curug baca lentera" yang
semuanya keren dan menarik.
4. Spot
"Baca di Kebun", untuk mengenali tanaman dan pola cocok tanam di kebun
singkong, kebun honje, kebun cabai, dan kebun talas.
5. Spot
"Saung Baca" untuk memperkuat tradisi baca dan tulis anak-anak
terhadap isi bacaan.
Sebagai
bagian program pemberdayaan masyarakat, Wisata Literasi Lentera Pustaka akan
dikelola oleh karang taruna setempat, dengan harga tanda masuk (HTM) yang relative
terjangkau. Potensi alam yang ada akan direkayasa sesuai "minat dan daya
tarik" wisatawan. Total perjalanan wisata literasi ini sekitar 1 km dengan
waktu 45 menit.
Wisata
literasi ini sangat cocok bagi anak-anak dan orang tuanya sebagai antisipasi
terhadap gempuran era digital yang tidak terkontrol. Wisata berkualitas yang
tetap mempertahankan tradisi baca-tulis untuk anak-anak.
“Kami
berharap Wisata Literasi Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak ini dapat selesai
sebelum akhir tahun 2017. Tujuan kami sederhana, ingin menjadikan wisatawan lebih
literat, lebih peduli terhadap aktivitas membaca dan menulis” tutup Syarifudin
Yunus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar