Agak ironis.
Bila pemerintah sedang gencar mengkampanyekan “pendidikan karakter” dan “full
day school”, ternyata secara faktual masih banyak siswa yang berpotensi
terancam putus sekolah. Hebatnya lagi, kondisi ini terjadi tidak jauh dari
Jakarta; hanya sekitar 70 km atau sekitar 2 jam perjalanan dari Ibukota
Jakarta.
Adalah Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari Kab. Bogor.
Angka statistik menunjukkan bahwa rerata tingkat pendidikan masyarakat pada
umumnya tamat SD mencapai 81,9%, tamat SMP 8,9%, dan tamat SMA 8,3%. Itu
berarti, sekitar 90,8% tingkat pendidikan masyarakat hanya sebatas SMP.
Mengacu pada tersebut,
saat ini di Desa Sukaluyu, terdapat sekitar 3.035 anak-anak usia sekolah.
Dengan rentang usia 0-6 tahun mencapai 22% dan usia 7-12 tahun mencapai 37,5%. Bila
memakai pola yang sama, maka ada potensi anak-anak sekitar 77,9% dari anak-anak
usia SD hingga SMA di desa ini berpotensi putus sekolah atau tidak melanjutkan
sekolah.
Memang ada banyak faktor yang
menyebabkan seorang anak putus sekolah.
Faktor-faktor
yang paling umum adalah 1) karena masalah ekonomi, yang menyebabkan ketidakmampuan
keluarga si anak untuk membiayai kebutuhan sekolah, 2) karena rendahnya atau
kurangnya minat anak untuk bersekolah, 3) karena tidak adanya perhatian orang
tua termasuk “mind set” akan pentingnya sekolah bagi masa depan anak, 4) karena
tidak adanya prasarana sekolah atau akses untuk bersekolah.
Apakah hanya faktor-faktor
tersebut di atas?
Tentu
bukan hanya itu. Ada lagi faktor yang penting dan bisa menyebabkan seorang anak
putus sekolah. Ada 2 lagi faktor penting
penyebab putus sekolah.
SATU, karena budaya yang menyangkut
kebiasaan masyarakat. Tidak
adanya budaya yang “membuat sadar” bahwa sekolah itu penting dan harus terus
berlanjut, minimal hingga SMA. Budaya masyarakat yang “kurang tepat” dan
beranggapan tanpa sekolah pun mereka dapat hidup layak. Maka wajar, jumlah anak
yang tidak bersekolah lebih banyak terjadi di pedesaan.
KEDUA, karena sarana pendukung
seperti taman bacaan masyarakat yang tidak ada atau tidak memadai. Sehingga anak-anak dan
masyarakat tidak pernah mendapat “masukan” atau “bacaan” yang dapat menyadarkan
akan arti penting sekolah bagi anak-anak. Banyak siswa di pedesaan atau di daerah
yang kesulitan mendapat “akses buku bacaan” yang dapat memotivasi dan
mengguggah “cara pandang” atau “budaya” yang selama ini salah.
"Problematika anak putus sekolah itu titik beratnya ada pada budaya dan sarana pendukung. Inilah tantangan besar yang harus diubah, cara pandang tentang pendidikan dan masa depan harus digeser melalui literasi. Budaya membaca harus tegak di tengah masyarakat. Maka sepatutnya, kita yang mampu dan bisa ikut terjun ke lapangan untuk memberdayakan masyarakat" ujar Syarifudin Yunus, Pendiri dan Kepala Program TBM Lentera Pustaka.
Berangkat
dari realitas kedua alasan di atas, maka TBM
(Taman Bacaan Masyarakat) Lentera Pustaka ingin hadir di tengah-tengah
masyarakat Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari (Kaki Gunung Salak) Bogor. Tujuannya sederhana, agar anak-anak usia
sekolah SD hingga SMA di desa ini dan masyarakatnya bisa memperoleh “akses
bacaan” yang mudah. Untuk membiasakan anak-anak membaca buku bukan bermain, untuk mendekatkan
anak-anak dengan buku bacaan.
TBM Lentera Pustaka yakin dengan buku bacaan maka cara
pandang dan budaya anak-anak usia sekolah dan masyarakat dapat berubah.
Sehingga ancaman putus sekolah dapat dihilangkan atau setidaknya
diminimalisasikan.
JANGAN ADA LAGI ANAK-ANAK YANG PUTUS SEKOLAH DI ERA MILENIAL
SEPERTI SEKARANG.
TBM
Lentera Pustaka yang akan diresmikan pada Minggu, 5 November 2017 berusaha
semaksimal mungkin dapat mengubah “cara pandang” dan budaya masyarakat melalui buku
bacaan. Karena dengan buku, pola pikir
dan motivasi anak-anak untuk tetap
bersekolah hingga jenjang tertinggi dapat dibentuk.
Karena itu,
TBM Lentera Pustaka mengundang dan mengajak Bapak/Ibu/Sahabat yang peduli
terhadap masa depan anak-anak bangsa untuk memberikan kontribusi kepada
anak-anak usia sekolah (SD-SMP-SMA) di Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari (Kaki
Gunung Salak) Bogor dalam bentuk:
- Berikanlah sumbangan atau donasi buku layak baca ke TBM Lentera Pustaka
- Donasikan kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk pelaksanaan operasional dan keberlanjutan TBM Lentera Pustaka di masa mendatang.
- Menjadi relawan atau volunteer untuk “terjun langsung” membimbing dan mendidik anak-anak atau ibu-ibu dan masyarakat di TBM Lentera Pustaka agar lebih berdaya guna.
SUNGGUH, HARTA YANG PALING
BERHARGA ADALAH
KEPEDULIAN. PEDULI TERHADAP SESAMA.
Jangan tunda
lagi, bergegaslah untuk membantu mereka.
Kalau bukan
kita, siapa lagi? Kalau tidak sekarang, kapan lagi?
Salam
Literasi …. #TBMLenteraPustaka
===========================
Jadilah RELAWAN & DONATUR TBM
LENTERA PUSTAKA untuk membangun tradisi baca bagi sekitar 500-an
anak-anak/remaja yang membutuhkan, di samping memberi edukasi akan pentingnya
peradaban dan etika.
Untuk informasi
lebih lanjut dan partisipasi/donasi dapat menghubungi:
TBM Lentera Pustaka
Jl. Masjid Jami Kp. Warung Loa No. 77 RT
01/12 Desa Sukaluyu Kec. Taman Sari Kab. Bogor 16610
Telp: 0812 8568 3535 - 0818 194172 atau
Email: lentera.pustaka77@gmail.com
Rekening Bank:
Bank CIMB Syariah No. Rek 761 4873 65500 atau Bank BNI
No. Rek 028-826-1601
Mari wujudkan
mimpi anak-anak di masa depan melalui buku ...
#BUKUadalahTELADAN #TBMLenteraPustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar